BCS Card, Kartu Pintar Belajar Membaca

Belajar membaca adalah tahapan penting dalam perkembangan intelektual anak. Lewat kemampuan membaca, anak-anak akan lebih leluasa menyerap pengetahuan tertulis secara mandiri. Saat ini, terdapat bermacam-macam alat yang ditawarkan untuk mengajari anak membaca. Semuanya tampak menarik, namun tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Bisa jadi, Anda bingung mau pilih yang mana.

Nah, supaya tidak bingung, mari kita pelajari sejenak, apa saja metode yang umumnya digunakan oleh hampir semua kreator alat belajar membaca:

1. Metode Mengeja

Beberapa alat belajar difokuskan untuk memancing anak menghapal huruf lalu mengeja satu demi satu. Cara ini memang sudah banyak ditinggalkan, namun masih tetap ada yang menggunakannya.

Kelemahan metode ini adalah:

Anak -anak sering merasa terintimidasi saat mereka tidak bisa, apalagi kalau gurunya galak ^_^.

Cara ini juga membuat anak lebih sulit untuk lancar membaca, karena sejak awal otaknya tersetel untuk merangkai dulu huruf satu demi satu sebelum membaca seluruh kata.

Kalau tak segera dibenahi, anak-anak akan mengalami kesulitan ketika membaca buku pelajaran atau soal-soal latihan/ ujian di sekolah. Waktu mereka akan dihabiskan lebih banyak untuk mengeja dibandingkan dengan memikirkan jawabannya. Biasanya, hal itu dapat membuat anak menjadi frustrasi.

2. Metode Suku Kata (Fonik)

Anda tentu sangat kenal metode suku kata (fonik). Mayoritas buku belajar membaca menggunakan metode ini.

Caranya, anak diminta untuk menghapal pola suku kata, misalnya: ba-bi-bu-be-bo, ca-ci-cu-ce-co, dan seterusnya hingga huruf z. Sesudah itu, lalu anak dilatih merangkainya menjadi sebuah kata.

Metode ini sebenarnya sangat masuk akal dan tidak memberatkan anak. Syaratnya, guru mengajar dengan dan dalam kondisi emosi yang baik, sehingga dapat menularkan energi positif kepada anak, dan senantiasa disertai dengan membacakan buku agar anak memiliki ikatan atau rasa butuh terhadap kegiatan membaca.

3. Metode Kata (Fonemik)

Metode kata memang senantiasa menjadi bahan diskusi. Ada yang menganggapnya sebagai metode khayalan, tidak masuk akal, dan layak untuk ditentang. ^_^

Belajar membaca dengan metode kata memang tidak terfokus pada teknik mengeja atau merangkai suku kata. Anak-anak akan langsung diajak membaca kata.

Cara kerjanya sederhana, yaitu sama dengan ketika kita memberi tahu anak tentang nama-nama benda, nama anggota keluarga, atau jenis-jenis kata kerja. Bedanya, apa yang kita kenalkan saat membaca bukan hanya ungkapan lisan, melainkan juga tulisan.

Kalaupun kemudian anak dikenalkan nama-nama huruf, mereka akan dengan sendirinya memahami, bahwa huruf-huruf itu dapat difungsikan di dalam kata. Dengan metode ini, anak digiring untuk senang membaca dan juga mampu membaca secara mandiri.

Kelemahannya: dengan metode kata, keberhasilan tidak dapat diukur berdasarkan parameter waktu. Semuanya sangat bergantung kepada frekuensi atau seberapa sering anak berinteraksi dengan kata-kata. Oleh karena itu, metode ini sebaiknya diterapkan lebih dini (usia 5-6 tahun), dan bukan saat anak mendesak mau masuk SD.

Ayah dan bunda pasti bertanya, lalu metode mana yang paling baik?

Intinya, jangan remehkan kemampuan anak!

Jika kita meyakini bahwa setiap kata memiliki pola/suku kata, otak anak-anak sesungguhnya sangat mampu menyimpulkan aneka pola dari kata-kata itu tanpa harus diberi tahu. Syaratnya, mereka sering mendengar dan diajak untuk membaca kata.

Oleh karena itu, jangan heran, anak-anak yang sudah terbiasa dibacakan buku sejak kecil, biasanya akan mampu membaca sendiri. Mereka dapat dengan mudah menyimpulkan bermacam pola suku kata, karena sering melihat kombinasi kata tersebut di dalam buku.

Apa Keunggulan Belajar Membaca dengan Kosakata?
Selain mempermudah anak untuk membaca, kosakata akan membantu anak saat berkomunikasi. Semakin banyak variasi kata yang mereka ketahui dan pahami, akan semakin mudah juga mereka untuk menyampaikan pemikiran mereka dan juga memahami bacaan saat mereka sudah benar-benar bisa membaca.

Lalu apa proses yang terjadi, sehingga kosakata dapat membuat anak mampu membaca?

Kita dapat membuktikan teori itu dengan mengamati cara anak-anak mengenali nama-nama benda yang ada di sekeliling mereka. Kursi, meja, kasur, bantal, gelas, dan sebagainya, mampu dikenali oleh anak-anak karena kita memperkenalkannya kepada mereka, dan mereka melihat serta berinteraksi langsung dengan benda-benda itu.

Bukti yang lain adalah dengan mengamati pola harian anak semenjak bayi hingga berumur lima tahun. Jika kita menerapkan sekian banyak kebiasaan yang nyaris hampir sama, misalnya jam makan, jam tidur, jam bermain, jam toilet training, ataupun tentang bagaimana kita bereaksi saat mereka bersikap baik ataupun saat mereka melakukan kesalahan, anak-anak akan dengan sendirinya mengetahui dan mengingat pola itu meskipun kita tidak menjelaskan secara terstruktur semua pola kebiasaan itu.

Proses pemahaman semacam itu juga dapat diterapkan saat mengajarkan keterampilan membaca.

Kita tidak perlu secara sengaja mengenalkan suku kata, menuntut mereka untuk menghapalnya, lalu mengujinya saban hari. Ada cara yang lebih ramah anak untuk mengenalkan keterampilan membaca, yaitu memperkenalkan kepada anak bermacam-macam kata yang memiliki makna.

 

Apa Itu BCS Card?​

Kartu BCS adalah paket kartu kosakata yang disertai gambar. Kartu ini dapat membantu orang tua/guru untuk memperkenalkan berbagai macam kata kepada anak lewat kegiatan visual dan motorik yang cukup menantang.

Karena dilengkapi gambar yang menarik, anak akan lebih cepat memahami makna atau bentuk nyata dari setiap kata. Selain itu, dengan kartu-kartu huruf, anak-anak dapat sekaligus berlatih mengenali dan menyusun sendiri huruf-huruf yang membentuk kata.

Isi paket kartu BCS:

  • 100 kartu kata
  • 100 kartu gambar
  • 52 kartu huruf kecil (2 set: dari a-z)
  • 26 kartu huruf kapital (1 set: dari A-Z)
  • Panduan cara belajar/bermain

APA KEUNGGULAN KARTU BCS dibandingkan PRODUK SEJENIS?

  1. Paket kartu sudah dirancang sistematis dilengkapi panduan cara memainkannya. Ada target yang jelas namun tetap tidak membebani anak.
  2. Paket kartu dikemas dalam kotak plastik berkualitas, sehingga kartu dapat disimpan lebih rapi dan aman dari cipratan air.

Harga Paket = Rp. 199.000,- (Belum Termasuk Ongkos Kirim)​

Pesan melalui SMS/WA ke 089-53-443-700-53

Dengan Format pemesanan: BCS, nama lengkap, alamat lengkap, no. telp.
Contoh: BCS, ari, jl. mungil no.1 banten, 08787666554