Cara Mengajari Anak Membaca dengan Memahami Cara Kerja Otak (2)

Di usia dini, peran otak kanan jauh lebih dominan dibandingkan otak kiri. Anak-anak akan antusias untuk menyerap apapun tanpa menyaring. Apapun yang kita sodorkan, baik makanan, benda-benda, tontonan, ataupun permainan, di fase inilah proses pembentukkan rasa senang ditanamkan. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh para orang tua atau guru untuk membangun kebiasaan dan kesukaan terhadap aktivitas yang positif, termasuk di antaranya kebiasaan membaca. Apa saja contoh nyata yang dapat dilakukan orang tua ataupun guru anak prasekolah?

1. Gunakan masa usia 2-3 tahun untuk mengenalkan kosa kata sebanyak mungkin, terutama benda-benda kongkret. Alat bantu yang dapat kita pakai adalah buku. Tanpa harus menunggu anak-anak bisa membaca, mulailah untuk mengenalkan keasyikan membaca buku. Rutin membacakan buku cerita minimal 5 menit sehari akan sangat besar pengaruhnya terhadap bertambahnya kosa kata dan pemahaman terhadap hubungan sebab akibat yang disajikan dalam buku.

nickelbabe / Pixabay

Selain buku, kita juga bisa gunakan gambar atau bahkan benda-benda nyata di sekitar kita sebagai alat bantu. Hal ini akan sangat membantu anak saat belajar membaca secara terstruktur di fase berikutnya. Tanpa mengenal banyak kosa kata, seringkali anak-anak lebih sulit untuk membaca, sekalipun secara teknis mereka sudah bisa membaca potongan-potongan suku kata.

Selain untuk kepentingan membaca, kosa kata bisa diibaratkan tombol-tombol yang akan memunculkan rasa ingin tahu terhadap pengetahuan lainnya. Sebuah benda bernama air pun bisa begitu menakjubkan dan memunculkan rasa penasaran anak, terutama jika mereka bisa betul-betul berinteraksi dengannya.

2. Untuk usia 4-5 tahun, selain tetap rutin membacakan buku, kita bisa berikan bermacam bahan permainan untuk membuat anak secara perlahan akrab dengan huruf dan kata. Kita bisa gunakan kartu-kartu bergambar, kartu huruf, poster kata, atau puzzle. Syaratnya, TANPA aturan baku dan TANPA tekanan.

3. Untuk anak usia 5-6 tahun, anak-anak sudah bisa diberi bahan-bahan yang lebih menantang, seperti lembar mewarnai, lembar mencocokkan kata-gambar, lembar menebalkan huruf, dan lain sebagainya.

4. Di Usia 6-8 tahun, secara bertahap peran otak kiri akan mengimbangi peran otak kanan. Anak-anak di fase ini sudah mulai memahami hal-hal yang terpola, sehingga relatif siap untuk belajar dengan cara yang lebih terstruktur.

Berapa lama anak akhirnya bisa membaca?
Target dari semua kegiatan di atas jauh lebih besar dari sekadar bisa membaca. Melimpahnya informasi yang diperoleh anak dari buku dan permainan yang mendidik, ibarat bahan-bahan organik yang ditebarkan di atas tanah. Seiring waktu, bahan-bahan organik itu akan berubah menjadi pupuk yang menyuburkan. Apapun yang ditanam di atas tanah itu, maka ia akan tumbuh dengan subur. Hanya dengan percaya bahwa semua proses itu tidak akan sia-sia, maka persoalan waktu sebenarnya tidaklah perlu membuat orang tua khawatir. Anak-anak akan tumbuh sesuai kecepatannya masing-masing dan sesuai dengan input yang diberikan kepadanya oleh keluarga dan lingkungannya.

ARTIKEL bagian satu bisa dibaca di sini=> Cara Mengajari Anak Membaca dengan Memahami Cara Kerja Otak (1)